MATALINEINDONESIA.COM-Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Flores Timur mengecam keterlambatan pembayaran gaji guru honorer selama tiga bulan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Situasi ini menunjukkan minimnya perhatian terhadap kesejahteraan para guru honorer yang telah berjuang mendidik generasi muda.
Ketua DPC GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin, menanggapi pernyataan Kadis Dinas PKO Flotim yang mencoba menjelaskan keterlambatan pembayaran. Badin menyatakan bahwa alasan anggaran hanya untuk 11 bulan dan rencana realisasi pada tahun anggaran 2024 adalah tidak masuk akal. “Proses realisasi anggaran seharusnya mengikuti tahun anggaran, bukan 11 bulan,” tegas Badin.
Kepada Media ini Kamis, 29/02/2024, Badin menegaskan desakan GMNI agar Pemda segera membayar gaji guru honorer yang tertunda. “Pemda harus lebih peka terhadap hak-hak guru honorer yang telah berdedikasi dalam mencerdaskan anak-anak di Flores Timur,” ungkap Badin.
Pihak GMNI secara organisatoris mendesak Pemda untuk segera menyelesaikan masalah pembayaran gaji tersebut. Mereka juga mengajak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Flores Timur untuk mengambil sikap yang tegas terkait keterlambatan ini. “DPRD harus menjadi suara rakyat dan tidak tidur saat rakyat berteriak,” tambah Badin.
Keterlambatan pembayaran gaji guru honorer telah menciptakan dampak serius terhadap kehidupan sehari-hari mereka. GMNI berharap desakan mereka dapat mendorong langkah cepat dari Pemda Flores Timur untuk menyelesaikan permasalahan ini demi kesejahteraan para pendidik.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.