MATALINEINDONESIA.COM-Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali berduka dengan kedatangan jenazah yang ke-82 dari Malaysia di tahun 2024.
Jenazah tersebut berasal dari Nagi, Flores Timur, menambah panjang daftar korban dugaan perdagangan manusia atau human trafficking yang memprihatinkan.
Kedatangan jenazah ini menjadi semacam “kado pahit” bagi Penjabat (Pj) Gubernur NTT yang baru saja dilantik, menyoroti tugas utama yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah daerah—bukan sekadar mengurus Pilkada, tetapi lebih kepada upaya menyelamatkan nyawa masyarakat NTT yang terus menjadi korban perdagangan manusia.
NTT sudah lama dicap sebagai provinsi darurat human trafficking oleh Presiden Jokowi dan Komnas HAM RI.
Namun, hingga kini, upaya nyata untuk mengatasi masalah ini tampaknya minim, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.