MATALINEINDONESIA.COM-Aktivis jalanan, Fritz Alor Boy menilai pernyataan Shiwa NTT terkait dengan kata ‘bisa jadi’ yang ditujukan kepada identitas 6 orang Catar Akademi Kepolisian (Akpol) NTT merupakan pemahaman yang dangkal dan tidak menguasai data lapangan.
Menurut Fritz, kata bisa jadi diartikan sebagai ‘mungkin’. Kata mungkin menurut KBBI adalah tidak atau belum tentu; barangkali dan boleh jadi.
“Itu orang ngomong orang lain pikiran dangkal tapi ia sendiri tidak koreksi diri. Kata bisa jadi yang disebutkan memiliki pengertian belum tentu atau barangkali. Nah, belajar dan pahami dulu kata bisa jadi barulah mulut bocor di media sosial,” katanya kepada awak media (16/7/2024).
“Kalau tidak mengerti pengertian frasa secara akademik, jangan bicara di medsos. Penggunaan kata bisa jadi bukti bahwa dia sendiri tidak punya data baru banyak bacot di medsos. Nanti, malu sendiri ketika dikritik balik,” bebernya.
Sejak lama alumni Sarjana Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjibto Jogjakarta tak mau merespon pemain media sosial (medsos) lokal, dan Youtuber-youtuber yang menjadikan atau memanfaatkan pernyataan atau wajah Fritz Alor Boy untuk menaikan jumlah penonton dan untuk mencari cuan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.