MATALINEINDONESIA.COM-Luka batin rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT) belum sembuh, terutama para korban human trafficking. Kejutan terbaru datang ketika terungkap bahwa para pelaku human trafficking diduga mendapat dukungan dari petinggi Polda NTT.

Kasus ini dibongkar oleh anggota Polri asli NTT, RS, yang malah mengalami nasib sial. Alih-alih mendapat dukungan dan perlindungan dalam mengusut para pelaku dan aktor intelektual human trafficking, RS justru dikriminalisasi dan dipenjarakan oleh pimpinan Polda NTT.

Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembinaan Padma Indonesia, menyampaikan hal ini kepada media melalui WhatsApp pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Menurut Gabriel, pengungkapan jaringan human trafficking ini mendapat perhatian Presiden Jokowi dan dunia internasional, termasuk Paus Fransiskus. Namun, hingga saat ini, para pimpinan Polda NTT yang diduga kuat sebagai beking dan pelaku kriminalisasi terhadap RS belum tersentuh hukum.

“Ini sungguh miris dan menyedihkan, karena keberanian polisi putra asli NTT justru dihukum, sementara para bos dibiarkan bebas,” ujar Gabriel.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.