Untuk mendukung akses tersebut, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Selain itu, upaya menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) juga dilakukan melalui kerja sama dengan rumah sakit terapung.

Ghufron juga menjelaskan berbagai inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi dan fasilitas kesehatan.

Fitur Antrean Online dan i-Care JKN menjadi solusi praktis untuk mempermudah peserta dalam mengakses layanan tanpa harus menunggu lama.

Seiring dengan peningkatan kepesertaan, pemanfaatan layanan JKN juga meningkat drastis dari 92,3 juta pemanfaatan pada tahun 2014 menjadi 606,7 juta pemanfaatan pada tahun 2023.

“Ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang percaya pada Program JKN,” tandas Ghufron.

Ghufron menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa BPJS Kesehatan telah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan selama 10 tahun berturut-turut, menunjukkan konsistensi BPJS Kesehatan dalam tata kelola yang baik.

“Dengan Program JKN, diharapkan kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin baik. Saya mengajak seluruh kepala daerah untuk memastikan seluruh warga mereka terdaftar sebagai peserta JKN,” tutup Ghufron.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.