MATALINEINDONESIA.COM-Bangsa yang dewasa adalah senantiasa cerdas menyikapi perbedaan serta tidak mudah terpecah oleh konstetasi lima tahunan. Kedewasaan berbangsa penanda kemajuan berpikir serta kesadaran akan pentingnya hidup bersama.
Perbedaan haruslah dikelola dengan cerdas dan bijak, kata Ketua Pemuda Muhamamdiyah NTT lewat himbaunnya mengajak semua pihak agar menghormati dan menaati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa Pilpres 2024.
“Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Pilpres 2024, kita semua, masyarakat Nusa Tenggara Timur agar menghargai dan menaati keputusan MK” kata Ketua PP Pemuda NTT Amir Pattiraja kepada wartawan, Selasa (04/5/2024).
“Selain itu Ketum PP Pemuda Muhammadiyah sdr Zulfikar A tawalla juga telah memberikan himbauan agar kita dapat memahami bahwa putusan MK tidak dapat menggembirakan semua pihak, terutama bagi pemohon, karena semua permohonan ditolak. Tentu masih ada sikap kecewa atas hasil putusan MK, untuk itu perlu kiranya pasangan Ganjar-Mahfud dan Anis-Muhaimin untuk menyampaikan kepada para pendukung dan pemilihnya untuk senantiasa menaati dan menerima hasil keputusan MK,” ujar Amir
Selain itu, mengingatkan jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu keharmonisan antara sesama anak bangsa. Dia mengimbau pemenang Pilpres 2024 untuk merangkul semua pihak.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.